Episode ini merupakan lanjutan dari episode 2, bagi yang belum membaca silahkan baca episode 2 biar paham alur kisahnya yaa hihi. Mari kita lanjut ke kisahnya…
Kedatangan rombongan laki-laki itu jelas membuat Nabi Ibrahim as dan Sarah takut. Namun, disamping dari perasaan tersebut mereka tetaplah tamu yang harus disambut dengan baik. Nabi Ibrahim as mempersilahkan para tamu itu masuk dan Sarah menyuguhkan daging sapi panggang untuk mereka.
Melihat suguhannya tidak disentuh sedikitpun oleh para tamu, Nabi Ibrahim menyadari bahwa yang berada dihadapannya saat ini bukanlah manusia. Hingga beliau berkata:
“Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu,” kepada para tamunya.
Dan satu diantara mereka pun menjawab, “Janganlah kamu merasa takut. Sesungguhnya kami adalah (malaikat-malaikat) yang diutus kepada kaum Luth.”
Perlu diketahui saat itu, Nabi Luth tinggal di Negeri Sodom dan kaumnya berbuat kerusakan berupa kebiasaan mencintai sesama jenis. Dan Allah swt mengutus para malaikat untuk menjatuhkan azab kepada mereka yang mana Nabi Luth telah berupaya menyadarkan mereka namun, tetap saja melakukan kebiasaan tersebut. Dan para malaikat tersebutlah yang mendatangi Nabi Ibrahim sebelum mendatangi Nabi Luth.
“Sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang alim (yaitu ishaq),” ujar salah satu dari malaikat itu.
Allah swt berfirman: “Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya’qub.” (QS. Hud [11]:71)
Mendengar hal tersebut tentu membuat Sarah terkejut. “(Aku adalah) seorang perempuan tua yang mandul!”
“Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang aneh.” (QS. HUD [11]:72)
Para malaikat menjawab, “Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlubait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah.”
Tak ada yang mungkin bagi Allah swt. Tak lama setelahnya, Sarah mengandung dan melahirkan bayi yang diberi nama Ishaq sesuai dengan kabar yang disampaikan para malaikat. Nabi Ibrahim as pun berdoa atas rasa syukurnya. (Doa Nabi Ibrahim ada pada QS. Ibrahim [14]:35-41)
Demikianlah kisah kesabaran dari Sarah yang tak banyak dimiliki wanita. Ia dengan setia dan sabar mendampingi Nabi Ibrahim as dalam berdakwah. Tidak mengeluh dengan ketetapan Allah swt dan menjalaninya dengan sabar. Memanjatkan doa selama bertahun-tahun hingga akhirnya Allah swt menganugerahkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq.
Semoga kisah ini bermanfaat bagi pembaca, dan sampai jumpa dikisah inspiratif wanita selanjutnya..