KH. Marsudi Syuhud, Kalau Mau Masuk Surga Dekati Orang NU

Ketua PBNU KH. Marsudi Syuhud melantik PCNU Badung-Bali

PWNUBALI.OR.ID – Menjadi Pengurus Nahdlatul Ulama itu ada tiga model sesuai dengan Firman Allah kata KH. Marsudi Syuhud usai melantik Pengurus Harian Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Badung, Selasa Malam (26/3) di Central Parkir Kuta, Badung, Bali. Ketiga model tersebut adalah Dholimu linafsih, wa minhum muqtasid wa minhum sabiqun bil khoirot.

Dholimu binafsik atau dzolim terhadap dirinya sendiri maksudnya adalah masuk menjadi pengurus NU hanya sebatas nama. Sebelum masuk pengurus, suka silaturahmi kesana-kemari mulai kyai, pengurus tanfidziah hingga tokoh masyarakat agar masuk NU. Tapi setelah masuk menjadi pengurus justru tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan NU.

Bacaan Lainnya

“setelah masuk, blas.. besok datangpun tidak pernah… Ada enggak model kayak gini?” Ujarnya disambut tawa para jamaah.

Model kedua ada “wa minhum muqtasid” atau golongan pertengahan. Yaitu setelah menjadi pengurus NU, terkadang aktif dan terkadang tidak, terkadang hadir rapat dan terkadang beralasan, terkadang ada undangan hadir dan terkadang pula tanpa kabar.

Dan yang terakhir model “wa minhum sabikun bil khoirot” yaitu orang-orang yang berlomba – lomba dalam kebaikan. Orang-orang yang berfikir untuk kemanfaatanya.

“Model ini merupakan golongan teratas. Maka menurut Ibnu Katsir, golong tersebut masuk surga bighoiri hisab,” papar KH. Masudi.

KH. Marsudi menambahkan, jika golongan sabikun bil khoirot akan masuk surga tanpa hisab, maka untuk model muqtasid akan yadhulul janmata bil khoirot. Yaitu masuk surga karena rahmat-Nya. Sementara untuk model yang pertama (dholimu linafsih) juga akan masuk surga karena Syafaat Rasulullah dan Nahdlatul Ulama.

“Model 1 (dholimu linafsih) sudah ditulis yadhulul jannah bi syafaati rasulullah wa Nahdlatul ulama. Masuk surga karna Syafaat Rasulullah dan Nahdlatul ulama. Kalau mau ke Surga tidak usah mencari-caei dengan pake bom, cukup dekati orang NU beres langsung di tulis.” pungkasnya.

(Muhlisin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.