Aspirasi Kader Menjawab Kebutuhan Konferwil PW IPNU Bali

PWNUBALI.OR.ID |DENPASAR

Demi menyatukan tekad dalam membangun progres tonggak estafet Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Maka pimpinan wilayah IPNU provinsi Bali mengadakan KONFERWIL (Konferensi Wilayah) IPNU Bali yang bertempat di gedung PW NU provinsi Bali pada 26 Januari 2020.

Bacaan Lainnya

Acara yang terselenggara berkat kerjasama dengan pengurus PW IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) memang cukup menarik prosesi pelaksanaannya. Dimulai dengan acara pembukaan yang dihadiri oleh segenap perwakilan dari PWNU provinsi Bali, ketua PCNU kota Denpasar, ketua PW LTNNU, ketua NU Care Laziznu provinsi Bali dan segenap undangan dari perwakilan PC IPNU IPPNU Denpasar, Tabanan, Badung, Buleleng dan Jembrana.

Dalam sambutannya ketua NU care Laziznu yang juga mewakili PWNU Bali, H. Ekky Rizal sangat menekankan adanya semangat kader untuk terus menggelorakan pengabdian kepada NU dengan aksi nyata di lapangan. Beliau pula sangat mengapresiasi terhadap kegiatan-kegiatan yang terselenggara di PW IPNU IPPNU Bali salah satunya dengan adanya English Club.

“Generasi NU yang nantinya akan menggantikan posisi sentral di jajaran pengurus PWNU diharapkan mampu menguasai ilmu bahasa Inggris, sebab Bali sebagai ikon pariwisata dengan banyaknya turis-turis asing  yang hilir mudik di Bali, menuntut kesiapan kaum milenial NU untuk bisa beradaptasi dengan mereka,” tambahnya yang sekaligus membuka kegiatan konferwil.

Proses perjalanan pemilihan memang terbilang cukup alot. Dipimpin oleh rekan Rifki Derry Setiawan sebagai ketua PW IPNU yang dibantu oleh rekan Hasan Malawi dari pengurus pusat IPNU yang membuka sidang. Setiap perwakilan dari masing-masing cabang baik Denpasar, Badung, Buleleng, Tabanan, dan Jembrana diminta menyampaikan gagasannya.

Sidang Komisi dalam Konferwil I PW IPNU Bali

Banyak terjadi pro kontra di antara pimpinan sidang yang menyampaikan laporan dengan peserta konferensi, bahkan banyak terdengar intonasi tinggi dari peserta yang tidak menerima terhadap laporan yang disampaikan. Hingga  mengharuskan pihak PWNU untuk bisa mengambil sikap tegas demi menetralisir terhadap agresifitas opini peserta forum.

Berlanjut selepas Ashar kegiatan sidang komisi baik komisi kaderisasi, rekomendasi dan organisasi hingga ke tahap akhir yaitu prosesi pemilihan ketua PW IPNU Bali. Dalam proses pembacaan tata terbit pemilihan memang kembali lagi jajak pendapat dari masing-masing cabang dalam memberikan asumsi publik tentang harapan kriteria calon ideal pemimpin IPNU Bali, yang nantinya bisa menyeimbangi dan menjawab setiap kebutuhan masing-masing kader-kader cabang yang hadir.

Dan dipenghujung perjalanan acara terpilihlah rekan Achmad Ardy Arifullah sebagai pucuk pimpinan dalam kepengurusan PW IPNU Bali, yang terpilih secara aklamasi (calon tunggal). Berbagai harapan disematkan ke pundaknya, yang diharapkan mampu memberi solusi alternatif terhadap semua aspirasi dan kebutuhan masing kader IPNU di seluruh Bali.

Berfoto bersama seusai penutupan Konferwil

Dalam sambutannya disampaikan, “Saya tidak mau bergerak sendiri dalam upaya menghidupkan kaderisasi pelajar NU Bali, melainkan butuh sentuhan pemikiran dan tenaga dari seluruh pengurus yang nantinya ikut mengawal peta pembangunan IPNU. Terlebih sekarang pergerakan pelajar hanya terpusat di lembaga NU saja semisal di masjid. Maka untuk kedepannya di harapkan konsolidasi kader-kader IPNU untuk bisa meramaikan masjid dan tempat-tempat strategis lainnya.”

Penulis: Hazin Maleo
Editor: Dadie W. Prasetyoadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.