Gus Dur dan Sejarah yang dibelokkan, LTN PWNU Bali Bedah Buku “Menjerat Gus Dur”

PWNUBALI.OR.ID |

Sejarah saat ini yang masih banyak didominasi penguasa dalam pembuatannya, seakan dianggap tunggal kebenarannya. Padahal, Banyak sejarah yang tidak sesuai fakta, seperti lengsernya Gus Dur dari kursi kepresidenan.

Kalimat diatas diungkapkan oleh Virdika Rizky Utama, penulis Buku Menjerat Gus Dur, ketika acara bedah buku yang diadakan LTN PWNU Bali bersama aktifis media NU di Bali, bertempat di Gedung Kantor PWNU Bali, Denpasar, Senin, (27/1)

Virdi, biasa penulis muda ini dipanggil menjelaskan, bahwa dari hasil investigasinya banyak menemukan fakta-fakta bahwa GusDur dijatuhkan, dilengserkan oleh pihak-pihak yang tidak meyukainya. “Tujuan mereka tidak lain, merebut jabatan,” katanya.

Buku “Menjerat Gus Dur” mengundang minat semua kalangan di Bali

Sedangkan informasi yang selama ini berkembang, menurutnya masih banyak beranggapan Gus Dur lengser karena dipecat, dengan kasus-kasus tertentu seperti Bulog dan Brunei Gate. Padahal tidak, Gus Dur dijatuhkan. “Fakta ini yang harus kita sebarluaskan,” tegasnya.

Selain itu, dirinya juga berharap, hasil penilitiannya ini bisa masuk kurikulum sekolah. “Agar tidak hanya buku-buku versi penguasa dan seakan tunggal itu yang menjadi panduan siswa mengenal sejarah bangsanya,”harapnya.

Virdi menerangkan, tujuan dari bukunya bukan untuk membalas dendam kepada buku-buku yang menerangkan Gus Dur lengser karena dipecat atau tersangkut kasus yang melanggar hukum, tapi ingin mengungkap fakta bahwa Gusdur dijatuhkan.

Apalagi untuk mempromosikan dan merugikan kelompok-kelompok tertentu. Sedangkan biaya riset buku tersebut murni dari kantong pribadinya. “Saya kerja di Narasi.tv punya Mbak Najwa (Najwa Shihab-red). Dari situ saya bisa menyisihkan pendapatan buat riset ini,” aku Virdi.

Penulis: Wandi Abdullah
Editor: Dadie W. Prasetyoadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.