LTN NU Bali Gelar Bincang Sastra Sekaligus Pengumuman Juara Lomba Cipta Puisi Nasional 2021

Dok. Sastrawan Bli Muda Wijaya, Kambali Zutas, SS dan Ita Khuniyawati (Host)

pwnubali.or.id – Sastra puisi merupakan salah satu seni sastra yang dapat dinikmati semua kalangan usia. Dari Sekolah Dasar hingga usia tua tidak menghalangi para penikmat sastra untuk terus berpuisi mencurahkan isi hati.

Selasa malam (9/11) kemarin, PW LTNNU Provinsi Bali memberi ruang khusus para pecintra sastra untuk Ngobrol bareng penuh inspirasi. Menghadirkan sastrawan Bali, Muda Wijaya bersama Penulis Buku Antologi Puisi “Laila Biarkan Aku Majnun”, Kambali Zutas, SS membuat warna yang berbeda dalam acara WISNU (Wawasan Inspiratif NU) yang rutin digelar setiap Selasa Malam.

Bacaan Lainnya

Ita Khuniyawati, Sekretaris PW LTNNU Bali bertindak sebagai host yang memandu langsung jalannya acar tersebut sampai akhir. Hadirnya group nasyid Bertiga, menjadikan malam hari penuh dengan lantunan musik sholawat penuh makna.

Dalam penyampaiannya, Muda Wijaya menyampaikan bahwa puisi merupakan salah satu karya sastra menarik kareng merupakan cerminan diri kita.

“Kalau kita tidak bisa menulis ya membaca,tetapi ketika tidak membaca ya merenung berfikir, berfikir inikan menarik katanya Allah suka denga orang yang berfikir. Apalagi fikirannya dituangkan, Tuhan menyukai perkara-perkara yang demikian. orang-orang yang berfikir orang yang dicintai Tuhan. Orang-orang berfikir mendapat tempat disisi Tuhan.” paparnya.

“Puisi merupakan refleksi dari keseharian sebenarnya yang bisa kita amati. Karena disininah ada tempat percakapan diri kita,” kata Muda Wijaya. imbuhnya.

Dok. Tangkapan layar WISNU Sastra Puisi LTNNU Bali

selengkapnya : https://youtu.be/HGSYyKzVpVM

Sastrawan Muda, Penulis buku antologi Puisi, Kambali Zutas, S.S menyampaikan bahwa dalam menulis puisi perlu menguasai dua hal yaitu keadaan dan pengetahuan. Menulis puisi itu bisa menjadi kegiatan yang mudah bisa juga sangat sulit.

“Menguasai dua hal yaitu menguasai keadaan dan menguasai pengetahuan. karena kalau kondisi kita mungkin sedang tidak mendapatkan suasana yang enak untuk menulis itu susah sekali. Bahkan menulis dua kata saja sulit ketemu diksinya. Begitu juga kalau tidak menguasai pengetahuan, sebagaimana tadi dengan banyak membaca itu penting dalam membuat puisi,” paparnya.

Jelang akhir acara Bli Muda Wijaya berkesempatan untuk mengumumkan juara lomba cipta puisi nasional dan berdonasi untuk pembelian tanah untuk pengembangan pendidikan dan dakwah PWNU Bali. Berikut adalah para juaranya.

Juara Katagori Mahasiswa – Umum; Juara I : Jalan Menafkahi Peradaban karya Narendra Brahmantyo K.R dari Kebumen, Jawa Tengah. Juara II : Pandemi Covid-19 Telah Merenggutnya karya Dra. Mihartini dari Buleleng, Bali dan Juara III : 1887 karya Badruz Zaman, Sumenep, Madura.

Dok. Juara Lomba Puisi Nasional LTTNU Bali katagori Mahasiswa – Umum

Juara Katagori Pelajar SMP-SMA se-derajat; Juara I : Antara Aku, Dia dan Rengkuhan Pertiwi karya Digdayani Tirani dari MA KHA Wahid Hasyim Bangil. Juara II : Mengabdi Untuk Negeri karya Silvia Imro’atus Izzah dari MA KHA Wahid Hasyim Bangil dan Juara III : Bambu Runcing karya Reski dari SMA N 3 Pinrang.

Dok. Juara Lomba Puisi Nasional LTTNU Bali katagori pelajar SMP – SMA se-derajad

Pengumuman tersebut bisa dilihat kembali di akun sosial media PWNU Bali baik di fp maupun Ig. Untuk para pemenang akan mendapat hadiah sesuai dengan ketentuan dan untuk peserta yang lain akan diberikan sertifikat sebagai tanda terimakasih karena telah berpartisipasi sekaligus berdonasi untuk PWNU Bali.

“Semua uang pendaftaran kita alokasikan untuk pembelian gedung perluasan pendidikan dan dakwah PWNU Bali,” tandas Ketua LTNNU Bali, Muhammad Muhlisin, S.Pd.I

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.