PWNUBALI.OR.ID – Mimpi PWNU Bali untuk mendirikan Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA) sebagai wujud realisasi perhatian Nahdlatul Ulama dalam pembangunan SDM di setiap Pengurus Wilayah sebentar lagi akan menjadi kenyataan.
H. Mahrusun sebagai ketua Tim Pendirian ISTNUBA menyampaikan, “Proses pendirian Perguruan Tinggi yang murni berasal dari PWNU Bali ini tergolong tidak mudah dan berliku-liku”
Diawali pada tahun 2016, dengan mengajukan pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Ketua Umum Lembaga Perguruan Tinggi NU (LPTNU) saat itu yang juga Menteri Kemenristekdikti Prof. Muhammad Nasir, PWNU Bali menyampaikan keinginan dan niat untuk mendirikan Perguruan Tinggi NU yang pertama di Bali.
Setelah niat itu disambut baik, maka dibentuklah tim pendirian yang terdiri dari beberapa pengurus NU bali dari kalangan akademisi dengan diketuai oleh H. Mahrusun dan langsung bekerja mempersiapkan segala prasyarat yang diperlukan untuk itu.
H. Mahrusun menceritakan bahwa tahap awal ini dilalui dengan mengadakan study banding ke beberapa perguruan tinggi NU di Jawa seperti UNU Jakarta, UNUSA Surabaya, dan UNISMA Malang.
“Memasuki tahap pengisian borang adalah merupakan tahap yang tersulit”, ungkap H. Mahrusun.
Walaupun telah mendapat pendampingan dari tim LPTNU PBNU sebagai pembimbing untuk melengkapi borang yang diperlukan, namun terkendala oleh kebijakan regulasi pemerintah yang dari waktu ke waktu ada perubahan.
Kembali H. Mahrusun menjelaskan, “Dari 6 program studi yang diajukan oleh tim pendiri, untuk saat awal ini berhasil meloloskan 3 program studi yang disetujui dan dianggap siap dijalankan yaitu, Teknik Lingkungan, Statistika, dan Sstem Teknologi Informasi”.
Dalam waktu dua tahun ini berdasarkan pengamatan aswajadewata.com, tim pendiri tersebut telah bekerja keras tidak saja dengan pikiran dan tenaga, namun juga secara finansial yang didukung penuh oleh PWNU beserta masyarakat Nahdliyin Bali.
Baca juga: Rapat Tanfidhiyyah dan Syuriah PWNU Bali Bahas Persiapan Delegasi ke Munas dan Konbes
Puncaknya setelah semua proses input borang selesai dan diterima oleh Kemenristekdikti, pada tanggal 8 Februari 2019 lalu diadakan kunjungan visitasi oleh Kemenristekdikti guna melakukan verifikasi dan simulasi segala dokumen dan kelengkapan sesuai yang tertera dalam borang.
“Setelah semua proses ini dilalui, kita tinggal menunggu Surat Keputusan Kemenristekdikti atas ijin operasional yang diharapkan akan turun dalam waktu dekat, sehingga rencana tahun ini untuk mulai menerima mahasiswa baru dapat terlaksana”, pungkas H. Mahrusun.
(dad)