Sebagaiamana acara-acara NU pada lumrahnya, menyanyikan lagu mars yalal wathan merupakan lagu wajib yang harus digemakan saat awal acara, setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Seperti halnya, dalam susunan acara Halaqoh kebangsaan dan kemandirian ekonomi umat, menyanyikan lagu Yalal Wathan bergema setelah sama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun, untuk acara kali ini, IPNU dan IPPNU yang mendapat mandat sebagai tim paduan suara, ditugaskan oleh panitia untuk mengenakan busana ala adat Bali (udeng, baju putih dan sarung) saat tampil menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars Yalal Wathan.
Tujuan mengenakan Udeng Bali yang merupakan salah satu busana adat umat Bali, tidak lain adalah untuk menunjukkan bahwa NU menerima semua adat dan budaya yang ada di Nusantara. Dengan mengenakan udang Bali ini, sebagai perwujudan keanekaraman budaya Nusantara yang siapa saja boleh mengenakannya. Inilah sebagai bentuk indahnya toleransi kita sebagai bangsa Indonesia.
Lagu Indonesia Raya dan mars Yalal Wathan diiringi seorang yang profesinya sebagai pengamen cafe dan guru privat musik, yaitu Mas Arman. Dengan iringan pianonya, lagu Indonesia Raya dan Yalal Wathan menjadi menggema dan menggugah jiwa para hadiri.