Bersama Mustasyar PWNU Bali, IKASSA Bali Gelar Tahlil dan Doa Bersama Kenang 7 Hari KH. Nur Hamid Askandar

Dok. Tahlil dan Doa Bersama kenang 7 hari KH. Nur Hamid Askandar

pwnubali.or.id – Kepergian Pengasuh Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar Banyuwangi, Alm. KH. Nur Hamid Askandar meninggalkan duka mendalam bagi segenap keluarga besar PPM Al-Kautsar. Mengenang tujuh hari kepergian beliau, Ikatan Alumni Pondok Pesantren Modern Al-Kautsar (IKASSA) Bali menggelar Tahlil dan Doa bersama di PWNU Bali, Jalan Pura Demak, Denpasar Barat, Bali.

Kegiatan tersebut menghadirkan Putra Alm. KH. Nur Hamid Askandar, Gus Mutawakil ‘Alallah bin Nur Hamid dari Banyuwangi serta Mustasyar PWNU Bali, Ir. KH. Gus Toha Al-Amnan yang memimpin Tahlil serta doa bersama.

Bacaan Lainnya

Gus Mutawakil dalam sambutannya mengkisahkan sekilas perjalanan hidup KH. Nur Hamid Askandar sebagai ibroh kepada para Alumni. Menurutnya, Abah Kyai Nur Hamid semasa hidupnya senantiasa mengutamakan sholat dan kebersihan.

Dok. Tangakpan layar Gus Mutawakil ‘Alallah bersama Ir. KH. Gus Toha Al-Amnan

“Paling berharga ada pesan beliau, “Sholat harus ikhlas, sholat harus diperbaiki,” kata Beliau. Selama sakit dua hal diingat, sholat dan kucing. Dahar ketika ada kucing diam, itu kasih makanan kucingnya,” kata Gus Mutawakil.

“Sangat cinta dengan sholat. Sholat dhuhur 2 kali, 3 kali sudah biasa. Sholatnya terus dipegang. Setiap 5-10 menit yang ditanya sholat,” imbuhnya.

Dalam hal kebersihan beliau juga sangat konsen. Gus Mutawakil menceritakan bahwa banyak diantara santrinya yang harus menerima hukuman karena gara-gara membuang bungkus permen sembarangan.

Alm Abah Kyai Nur Hamid juga menekankan kepada santri-santrinya agar senantiasa bersyukur apapun kondisinya. Karena barangsiapa yang bersukur maka akan ditambah nikmatnya dan yang kufur maka akan medapat siksa yang pedih.

“Garis besarnya membawa prinsip beliau, yang pertama selalu bersyukur dimanapun dan apapun kondisinya. Selanjutnya Sholat, jangan lupa sholat, hati tergantung sholat, sedikit-sedikit yg ditanya sholat dan terkahir kebersihan, harus menjaga kebersihan,” tandasnya.

Dok. Tangakpan layar Ir. KH. Gus Toha Al-Amnan dalam Tahlil dan Doa bersama IKASSA Bali

Muatasyar PWNU Bali, Ir. KH. Gus Toha Al-Amnan memberikan sekapur sirih sebelum memulai memimpin Tahlil dan doa bersama. Menurutnya kegiatan ini merupakan bentuk takdim seorang santri kepada kyainya atau gurunya.

“Sebagai murid yang masih ingat terhadap Murobbi adalah sebaik-baik murid. Sebagaimana maqolah Seaindaya tidak ada guru maka tidak kenal Allah,” dawunya.

“Mudah-mudahan tetap sambung dan tetap dalam satu bendera Gus Hamid Askandar dan Rasulullah SAW,” tandsnya.

Acara tahlil dan doa bersama tersebut dimulai pada pukul 19.30 Wita dan diakhiri dengan doa penutup pada pukul 21.30 Wita dab dihadiri segenap Alumni PPM Al-Kautsar di Bali.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.