Berislam Kaffah Tidak Harus Serupa Arab

Ilustrasi: Mosque in Abuja

PWNUBALI.COM |

Kiai Zuhri Zaini menerangkan tentang Berislam secara Kaffah. Menurutnya, berislam Kaffah tidak harus menyerupai orang Arab. Semisal dalam berpakaian dalam menutup aurat. Orang arab memakai Jubah. Sedang orang Indonesia memakai sarung atau celana.

Bacaan Lainnya

Bagi Kiai Zuhri, hal tersebut tidak masalah selama masih sesuai syariat. “Tapi sekalipun kita tidak mengikuti budaya Arab namun tetap sesuai syariat itu boleh. Begitulah cara Ahlussunnah,” katanya saat mengisi pengajian Kitab Adab Suluk Al Murid di Ponpes Nurul Jadid, Senin 13 April 2020.

Lebih lanjut Pengasuh PP Nurul Jadid Paiton tersebut mengingatkan, agar umat muslim tidak kaku dalam berislam. Maksudnya, “Kita tetap harus menghargai budaya lokal. Misal dalam cara menutup aurat. Orang Mekkah menutup aurat menggunakan jubah, sedang kita di sini menggunakan sarung atau celana.”

Namun bagi beliau, bagi yang memakai jubah untuk menutup aurat adalah hal bagus, sebab ingin mengikuti atau persis seperti nabi. Maka semestinya pesan Kiya Zuhri jangan membully orang yang pakai Jubah dengan megatakan “Wah, itu Budaya Arab.” Karena nabi sendiri bersabda :

تَعَلَّمُ الْعرَبِيَّة لِاَنِّي عَرَبِيٌّ “Pelajarilah bahasa Arab itu, karena saya orang Arab!” Al-Qur’an berbahasa Arab, dan Ahlul Jannah juga Arab. Maka kalau kita mencintai Arab karena Nabi, bukan karena nafsu, itu tidak masalah

Penulis: Wandi Abdullah (LTNNU Badung)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.