PWNUBALI.OR.ID | Buleleng
Bulan Rabiul Awal menjadi moment penting bagi umat Islam karena merupakan bulan kelahirannya Nabi Muhammad SAW, Manusia paling mulia yang membawa keselamatan bagi alam semesta. Berbagai cara maupun kegiatan dilakukan oleh umat muslim di Indonesia dalam memperingatinya sesuai kultur dan budaya mereka masing-masing.
Hal ini sebagaimana dilakukan oleh masyarakat Muslim di Bali Utara, tepatnya di Kelurahan Banyuasri, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali memperingati maulid Nabi bersama Pengurus Ranting Nahdlatu Ulama pada Minggu, 08 oktober 2023. Beberapa rangkaian kegiatan dilaksanakan mulai dari pawai sokok, penampilan kesenian Burdah yang dipadukan dengan seni pencak blebet dari desa Pegayaman serta bersholawat bersama, dan ditutup dengan berbagi telur kepada yang hadir dan ceramah sebagai puncak terakhir acara.
Agus Riyan Hidayat, ketua Pengurus Ranting NU Kelurahan Banyuasri menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan sebuah moment yang sangat penting sehingga menjadi salah satu program acara bersama umat Muslim di kelurahan Banyuasri.
“Acara ini ‘Pertingatan Maulid Nabi Muhammad SAW’ tidak hanya merupakan program acaranya Pengurus Ranting tetapi justru merupakan salah satu program bersama. Sebagaimana kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW” ucapnya saat memberi sambutan (08/10).
Agus juga mengapresiasi dengan semua pihak yang terlibat dalam acara sehingga acara bisa digelar sampai selesai. Selanjutnya giliran KH. Toha Munthoha Salam, M.A. yang memberikan Mauidhoh Hasanah dalam acara Maulid tersebut.
Dalam ceramahnya, ia mengingatkan kepada jamaah yang hadir dalam rangka memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, merupakan suatu keistimewaan bagi Islam sebagaimana beliau adalah suri tauladan dalam menjalankan hidup sampai hari ini.
Tak kalah penting di akhir Mauidhohnya, KH. Toha mengingatkan kembali kepada jamaah yang hadir, agar senantiasa mensyiarkan Islam walau di wilayah minoritas.
“walaupun hidup sebagai minoritas sudah semestinya kita memiliki kesadaran dalam mencari nafkah atau bekerja agar kelak bisa bersedekah kesesama (dengan sedekah) yang lebih besar, lebih bersyukur bisa membuat masjid, membeli tanah untuk di waqafkan, serta memperpanjang perjuangan dalam berdakwah dan lain sebagainya,” tandasnya*