PWNUBALI.OR.ID | Saat memberi sambutan dalam peringatan Maulid Nabi SAW yang diadakan oleh Yayasan Masjid Baitul Mustaqim Jimbaran, Camat Kuta selatan I Made Widiana, S.Sos. menyampaikan beberapa pesan dan arahan kepada warga muslim jama’ah yang hadir.
Pertama kali, Made Widiana menyampaikan rasa prihatin atas kejadian bom bunuh diri beberapa waktu lalu di Medan, Sumatera Utara, yang harus diperhatikan dan perlu diwaspadai oleh setiap warga.
Kemudian Camat Kuta Selatan itu meminta warga agar memperingati Maulid dengan cara meneladani Nabi SAW.
“Caranya yaitu dengan menjalankan prinsip Islam rahmatan lil’alamin yang dibawa oleh Rasulullah dalam berdakwah. membawa kedamaian bagi alam semesta,” katanya.
Selanjutnya Widiana menyampaikan tiga hal yang patut dicatat dari Rasulullah SAW, dan hendaknya dapat menjadi pelajaran bagi semua yang hadir, yaitu;
1. Rasulullah terlahir sebagai anak yatim.
2. Kesulitan masa kecil Rasulullah tidak menghalanginya menjadi sosok yang kuat dan sukes sehingga dapat memimpin umat dengan penuh kedamaian dan kebijaksanaan.
3. Semua yang telah dicapai oleh Nabi Muhammad SAW tidaklah didapat dengan mudah, namun diraih dengan penuh perjuangan bersama para sahabat dan pengikut setianya.
Dari tiga catatan itu Widiana mengajak jama’ah yang hadir agar selalu berusaha menjaga ketertiban dan kedamaian di antara sesama warga, khususnya di Kecamatan Kuta Utara, agar tujuan perjuangan dakwah Rasulullah yang mengajarkan agama damai kepada seluruh umat dapat tercapai dan dijalankan.
Selain itu dalam kesempatan ini Camat juga menyampaikan kepada warga tentang darurat sampah di kabupaten Badung secara umum. Saat ini pemerintah Kabupaten Badung sedang berusaha mengatasi masalah sampah, apalagi sebagai daerah pariwisata utama, Badung dituntut agar selalu menjaga kebersihan lingkungan agar wisatawan yang berkunjung dapat menikmati liburan dengan nyaman.
Peringatan Maulid Nabi SAW di Masjid Baitul Mustaqim ini dihadiri KH. Noor Hadi Al-Hafidz, Rais Syuriah PWNU Bali bersama KH. Abdul Azis selaku Ketua Tanfidhiyah PWNU Bali, serta aparat lain seperti Kepala Desa, Bendesa adat, Kapolsek dan Danramil setempat.
Sedangkan ceramah malam itu disampaikan oleh KH. Hasan Nuri Hidayatullah Pengasuh Ponpes Ashiddiqiyah Karawang yang juga Ketua PWNU Jawa Barat, dan dilanjutkan do’a oleh Habib Mahdy Bin Yahya Al Maghriby, Khodim Majelis Ta’lim Sunnatur Rosul SAW Klungkung.
Reportase: Dadie W. Prasetyoadi
Foto: Ikhsan Noor