pwnubali.or.id – Kegiatan rutianan Kajian Kitab Al-Mawaidz Al-Usfuriyah yang diselenggarakan oleh Ansor-Banser Provinsi Bali atau yang biasa disebut Sahabat Usfuriyah selama malam (23/3/) kemarin membahas tentang sifat alam kubur.
Ketua Ansor Bali, H. Yunus Naim yang juga menjadi penyaji dalam kajian tersebut sebelumnya mengajak para sahabat yang hadir untuk istighotsah bersama sehingga menambah berkah kegiatan rutinan tersebut. Usai istighotsah, beliau kemudian menyampaikan isi dari kitab Al-Mawaidz Al-Usfuriyah yang intinya sebagai berikut :
فإذا دفن العبد المؤمن قال له القبر مرحبا وأهلا وسهلا أما إنك كنت لاحب من يمشي على ظهري إلي فإذا أوليتك اليوم وصرت إلي فستري صنعي بك
Apabila seorang hamba mu`min disemayamkan, kubur berkata kepadanya; Selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau telah kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan kepadamu.
فيوسع له القبر مد بصره ويفتح له باب الجنة
Lalu kubur diluaskan baginya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga.
وإذا دفن العبد الكافر قال له القبر لا مرحبا ولا أهلا ولاسهلا أما أنك كنت لا بغض من يمشي على ظهري إلي فإذا أوليتك اليوم وصرت إلي فستري صنعي بك
Dan apabila hamba keji atau kafir dikubur, kubur berkata padanya; Tidak ada selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah orang yang melintas di atas punggungku yang paling aku benci, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau telah kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan kepadamu.
فيلتئم القبر عليه حتى تختلف أضلاعه
Lalu kubur menghimpitnya hingga tulang-tulangnya melesat tidak karu-karuan”.
قال فأشار النبي عليه الصلاوة والسلام بأصابعه فادخل بعضها في بعض
Abu Sa’id berkata; Rasulullah memperagakan/mengisyaratkan dengan memasukkan sebagian jari-jemarinya ke sebagian yang lain.
ثم قال فيقبض الله سبعين تنينا لو أن واحدا منها نفخ في الأرض ما أنبتت شيئا ما بقيت الدنيا فينهشه ويخدشه حتى يفضى به إلى الحساب
kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda; “Allah menyiapkankan tujuhpuluh ular besar untuknya, seandainya satu diantaranya menghembus di bumi nicaya bumi tidak akan menumbuhkan suatu apapun selama dunia masih ada, lalu ular itu mengigit dan merobek-robeknya hingga ia di datangkan ke penghisaban”.
قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم إنما القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النيران.
Abu Sa’id berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya kubur adalah salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”.
( حكي ) عن أبي بكر الاسماعيلي بإسناده عن عثمان بن عفان رضي الله تعالى عنه) انه كان إذا وصفت عنده النار لم يكن يبكي وإذا وصفت القيامة لم يكن يبكي وإذا وصف القبر كان يبكي فقيل له ما هذا يا أمير المؤمنين
HIKAYAT I
Dari Abu Bakar Al Isma’iliy dengan sanadnya dari ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu; Apabila sampai kepada sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu tentang shifat neraka dia tidak menangis, dan apabila sampai kepadanya tentang shifat hari kiamat dia juga tidak menangis, namun apabila sampai kepadanya tentang shifat kubur di akan menangis, lalu ditanyakan kepadanya; Apa maksudnya ini wahai Amirul Mu’minin?
فقال إني إذا كنت فى النار كنت مع الناس وإذا كنت فى القيامة كنت مع الناس وإذا كنت فى القبر كنت واحدا لم يكن معي أحد فى القبر من الناس وإن مفتاح القبر مع إسرافيل عليه السلام وهو يفتحه يوم القيامة
Dia menjawab; Sesungguhnya apabila aku berada dalam nereka, aku akan bersama dengan orang-orang dan apabila aku berada di hari kiamat, akupun akan bersama dengan orang-orang, namun apabila aku berada dalam kubur, aku akan sendirian, tidak seorangpun yang bersama denganku sementara kunci kubur ada pada malaikat Isrofil ‘alaihissalam dan dia akan membukanya kelak pada hari kiamat.
وكان يقول من كانت الدنيا سجنه كان القبر جنته ومن كانت الدنيا جنته كان القبر محبسه ومن كانت الحياة الدنيا قيده فإن الموت اطلاقه ومن ترك نصيبه فى الدنيا استوفاه فى العقبي
Dan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu berkata; Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai penjara, maka kubur akan menjadi surga baginya. Barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai surga, maka kubur akan menjadi penjara baginya. Barangsiapa yang menjadikan kehidupan dunia sebagai tali, maka kematian akan melepasnya. Barangsiapa yang meninggalkan bagiannya di dunia, maka ia akan menumukan bagiannya di akhirat.
وكان يقـول خـير النـاس من ترك الدنيا قبل أن تتركه وأرضى ربه قبل أن يلقاه وعمر قبره قبل أن يدخله.
Dan sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan radliyallahu ‘anhu berkata; Sebaik-baik manusia adalah orang yang meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, ia ridla kepada Tuhannya sebelum bertemu dengan-Nya dan ia mema’murkan kuburnya sebelum memasukinya.
Penulis : Ust. Mujiono