Syuriyah PWNU Bali Ceritakan Sejarah Pembentukan NU dan Ansor Bali Dalam Sambutan Harlah Ansor

Syuriyah PWNU Bali, Saifudin Aziz, menceritakan sejarah singkat perkembangan NU dan Ansor di Bali saat memberikan sambutan dalam acara syukuran PW Ansor Bali memperingati harlah GP Ansor ke 84. Menurutnya, sejauh ini NU wilayah sedang menggeliat, sementara Ansor sudah berperan sebagaimana fungsinya. Di sekmen kepemudaan ini Ansor Bali maju satu barisan kedepan.

Sedikit flashback kebelakang bahwa Ansor dan NU Bali mulai terbentuk pada tahun 1990 saat konfercab di Badung. Sebelumnya, NU dan Ansor hanya ditingkat wilayah, karena dulu NU termasuk partai politik sehingga tak ada yang berani mengaku NU.

Bacaan Lainnya

“Tahun 90 kebawah Nu dan Ansor hanya ditingkat wilayah. Orang-orang NU yang mayoritas pendatang dan pegawai negeri, sungkan untuk mengaku NU karena loyalitas tunggal ke partai Golkar saat itu. Kemudian muncul kesadaran di tahun 90, NU dan ansor membentuk cabang-cabang. Diawali konfercab PC NU dan Ansor Kabupaten Badung.” ungkapnya.

Usai konfercab Kabupaten Badung, kemudian disusul pembentukan PC di Kabupaten Tabanan. Setelah itu pemekaran wilayah dari Kabupaten Badung menjadi pengurus Kota Denpasar. Dan Kabupaten badung membentuk kepengurusan kembali.

“Hingga saat ini Ansor dan NU semakin berkembang dan terus eksis. Saifudin Aziz juga berharap bahwa dengan harlah Ansor ini, maka Ansor Bali tetap mengawal pergerakan NU Bali di barisan paling depan.” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.