Jakarta, NU Online
Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PBNU bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU menginisiasi gelaran Olimpiade Matematika dan Teknologi Terapan bagi kader Nahdlatul Ulama.
Hal itu mengemuka pada Ngaji Teknologi yang digelar di Perpustakaan PBNU, Jl Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu, 28 Maret 2018.
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan yang cukup besar dalam bidang ekonomi. Pasar teknologi di Indonesia juga cukup pesat perkembangannya. Kader NU yang bergerak di bisnis startup juga tak sedikit. Banyak potensi yang perlu didorong agar lebih berkembang, agar bisa setara dengan unicorp asing, semacam Ali Baba dan sebagainya,“ papar Ketua LTN PBNU Harry Usmayadi.
Ia mencontohkan sejumlah sektor yang saat ini sedang digarap, di antaranya sektor industri pariwisata, khususnya wisata religius, pelatihan, kursus dan pendidikan berbasis teknologi komunikasi, hingga industri kreatif yang perlu diarahkan untuk masuk ke ranah bisnis on line.
Senada disampaikan Praktisi Teknologi ITS Elwin Andirianto. Menurut Elein, agar NU tetap relevan, harus menyiapkan kader tangguh di bidang teknologi.
“Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya mengadakan olimpiade matetika dan teknologi terapan. Kalau yang menggerakkan NU, saya yakin dampaknya berbeda. Akan terasa bagi seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Usulan tersebut disambut para pengurus Lembaga NU yang hadir yakni Ketua LTN PBNU, Wakil Ketua Lakpesdam PBNU Daniel Zuchron, dan Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU Mahbub Ma’afi.
Menurut Daniel, Olimpiade Matematik dan Teknologi Terapan perlu digelar dengan menggandeng berbagai lembaga di PBNU.
“Ngaji Teknologi ini merupakan pijakan awal untuk gelaran olimpiade Teknologi Terapan. Setiap bulan, semua Lembaga PBNU dan berbagai stakeholder di Indonesia akan kita undang untuk membahas isu terkini berkaitan dengan kelembagaan NU. Sekaligus mematangkan rencana olimpiade tersebut. Ini perlu, agar semua lembaga di NU berjalan sinergis dalam pengabdian terhadap ummat,” tandasnya.
Sementara Mahbub Maafi, mengamini rencana tersebut. Menurut dia, hal itu selaras dengan semangat yang digelorakan oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin.
“Hal yang paling penting untuk dilakukan NU adalah terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan sebab permasalahan manusia terus berkembang. Rais Aam juga sering menyatakan perlunya sinergi antarlembaga dan banom NU agar saling mendukung, tak bergerak sendiri-sendiri, apalagi bergerak secara personal,” ungkapnya. (AMMi/Abdullah Alawi)