Cukup Sudah NU Terlalu Diam dan Ngalah, Saatnya Bergerak!

Dr Suratno, Dosen Universitas Paramadina Jakarta dan Wakil Sekretaris Lakpesdam PBNU

Koq bisa ya ada partai yang kader-kadernya getol banget memfitnah, hoax, nyiniyir dan njelek-jelekin NU? Apakah itu bagian dari “jihad” mereka? Masa jihad begitu?

Dulu di Jerman juga gitu. Waktu awal-awal saya dan teman-teman NU menginisiasi NU Jerman, ada suara-suara sumbang: yang liberal lah, yang JIL lah, yang bahaya bagi aqidah lah? dll. Saya dan teman-teman NU tahu lah siapa-siapa yang bikin “propaganda” itu. Tapi nggak kita ladenin.

Di luar NU Jerman, NU dan tokoh-tokohnya juga sering mereka nyinyirin, hoax, fitnah and njelek-jelekin. Kang Said yang syiah, liberal, dajjal dll, ngerii bangett.  Gus Mus tak kurang dibilang liberal, di ndas-ndasin dll.. Kyai Ma’ruf Amin lebih lucu lagi kasusnya, ketika mereka kebetulan satu pandangan dengan kyai Maruf soal Ahox, waktu pengadilan mereka bilang Kyai Ma’ruf terdzolimi, tetapi begitu mereka bersebrangan dengan Kyai Maruf, misal karena BPIP, mereka bilang beliau kyai doyan duit dll.

Gus Dur lebih ngeri lagi: paling banyak hoax, fitnah, nyinyiran dll. Semua sudah tahu lah bagaimana alm Gus Dur dulu dalam berjuang vokal banget.

Selama ini bener kata para peneliti, NU dan Muhammadiyah meski besar dan kuat, tapi cenderung diam atau Silent Majority. Akibatnya, kader-kader partai itu bisa merajalelaaa.

Tapi itu dulu. Sekarang jaman sosmed. Tidak hanya di dunia nyata, kader-kader partai itu juga bergerak melakukam hoax, fitnah, nyinyiran terhadap orang-orang dan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan mereka lewat intenet (WA, twitter, FB dll), termasuk dan salah satu sasarannya adalah NU.

Sekarang saatnya NU tidak diam lagi. No more silent please! Nahdliyin-nahdliyyin muda juga berpendidikan. Melek banget soal internet. Jadi mari kita konter segala upaya yang mmfitmah, hoax dan nyinyir terahadp NU dan tokoh-tokohnya. Kuasai wacana di ruang publik, juga di ruang publik maya (internet)..

Enough is enough. Genug ist genug. Cukup sudah NU terlalu diam dan ngalah. Saatnya bergerakkkk.

Danke

https://bangkitmedia.com/cukup-sudah-nu-terlalu-diam-dan-ngalah-saatnya-bergerak/

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.