Peringatan Maulid Al-muhajirin III, Dai Muda Ansor Bali Mengajak Untuk Menjaga Ukhuwah

Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1439H, Serangkaian acara dihelat di berbagai tempat, begitupula di Musholla Al-muhajirin III, Kepaon, Denpasar-Bali (7/13). Tak berbeda dengan tradisi-tradisi sebelumnya, Maulid tahun ini menggelar tausiyah dan diakhiri dengan pembagian telur yang telah disiapkan oleh jamaah setempat.
Acara dimulai selepas Sholat Maghrib berjamaah, dengan pembacaan sholawat Al-Barzanji yang dipimpin oleh H. Imam Sucipto selaku pimpinan takmir musholla Al-muhajirin III. Usai Sholawatan Al-Barzanji, acara dilanjutkan dengan sholat isak berjamaah. Kemudian dilanjutkan rangkaian acara inti yaitu pengajian maulid Nabi Muhammad SAW.
Rangkaian acara tersebut dipandu oleh Badrul Jamaluddin selaku MC. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pergunu kota Denpasar tersebut membuka acara dengan pembacaan ummul kitab, berharap acara berjalan dengan lancar dan berkah. Kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dilantunkan dengan hikmad oleh Pak Haji imam. Serta dihibur dengan tampilan hadrah dari ibu-ibu As-Sakinah RWM Mekar jaya.
Menuju pada acara sambutan, dalam hal ini diserahkan kepada ketua Rukun Warga Muslim (RWM) Mekar Jaya, Amron Sudarmanto. Ketua RWM yang juga ketua PW GP Ansor provinsi Bali tersebut menyampaikan bahwa maulid adalah wujud cinta pada Rasulullah SAW. “Memperingati hari kelahiran Nabi adalah karena kita mencintai Nabi Muhammad SAW, maka orang-orang yang disini ini adalah orang-orang yang mencintai Rasulullah SAW.” ujarnya.
Ustadz Rahmad Hidayat sebagai mubaligh dalam pengajian tersebut menyampaikan bahwa cara terbaik menunjukkan cinta pada Rasulullah SAW adalah dengan senantiasa mengingat, menyebut, bersholawat serta senantiasa menghadirkan Rasulullah dalam kehidupan kita. Terkait dengan acara maulid, ustadz Rahmad menjelaskan bahwa Maulid Nabi adalah peringatan bukan Ibadah Wajib. “peringatan itu kapanpun mau diperingati atau dilaksanakan boleh. Dan peringatan menjadi ibadah apabila didalamnya dipenuhi unsur-unsur ibadah atau kebaikan.” tutur ustadz Rahmad.
Ada hal menarik dalam penyampaian tausiah dari ustadz muda tersebut. Ketika memberikan contoh salah satu sifat Nabi yaitu tabligh yang artinya menyampaikan. Ustadz Rahmad menunjukkan bagaimana cara Rasulullah menyampaikan dakwah islam dengan menggambarkan bahwa islam itu sejuk. “Dakwah nabi Muhammad SAW adalah Dakwah yang bukan mengejek tapi dakwah yang mengajak. Dakwah yang tidak memojokkan tapi menyejukkan.”  tandasnya.
Diakhir acara, Dai Muda Ansor tersebut mengajak kita semua untuk terus menjaga ukhuwah.  Ada tiga ukhuwah yang harus senantiasa dijaga. Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniah dan Ukhuwah Basyariah. “Mari kuatkan ukhuwah kita! Ukhuwah Islamiah yaitu sesama muslim adalah saudara, Ukhuwah Wathoniah yaitu sesama satu kebangsaan adalah saudara dan Ukhuwah Basyariah yaitu sesama manusia dimuka bumi ini adalah saudara.” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.