Kyai Azaim Ajak Santri Alumni di Bali Peduli Terhadap Pengungsi Gunung Agung

Entah apa di balik hikmah peristiwa ini, karena sebagai seorang muslim harus meyakini segala sesuatu pasti terencana dan memiliki hikmahnya. Begitulah yang terucap dari Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, KH R. Ahmad Azaim Ibrahimy ketika ditanya terkait status Gunung Agung yang kini telah memasuki status level lV (Awas).

“Ketika mendengar berita ini (Gunung Agung) dari media terpercaya. Kita melalui Ikatan Alumni Salafiyah Syafi’iyah, trutama untuk wilayah Bali agar melakukan shalat hajat dan istighosah demi keselamatan masyarakat Karangasem pada umumnya, dan khususunya warga muslim yang ada di sekitar Gunung Agung tersebut,” tutur KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy, saat ditemui TIMES Indonesia (timesindonesia.co.id), di Kuta, Badung, Bali. Rabu (03/10/2017).

Bacaan Lainnya

Kiai Azaim juga menyampaikan bahwa peristiwa letusan Gunung Agung pada 1963, wilayah tapal Kuda seperti Banyuwangi, Situbondo, dan Jember juga mendapat dampak dari peristiwa itu.

“Tentu kalau kita belajar ke peristiwa tahun itu terjadi beberapa wilayah di tapal kuda mendapat dampak dari peristiwa itu. Semoga ini tidak terjadi lagi. Sebenarnya ini adalah ke prihatinan nasional yang harus di sikapi bersama,” ujarnya.

“Setidaknya langkah awal kita dengan berdoa, dan Alhamdulillah beberapa waktu lalu secara pribadi salah satu alumni juga mohon izin untuk melakukan gerakan peduli Gunung Agung. Itu juga merupakan usaha kita semua. Kita berharap gejala erupsi, semoga saja tidak terjadi atas keberkahan seluruh doa warga muslim di seluruh tempat di negeri ini,” ucapnya.

(https://www.timesindonesia.co.id/baca/158017/20171004/165511/kh-r-ahmad-azaim-ibrahimy-setiap-peristiwa-ada-hikmahnya/)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.