Dalam Rangka Penguatan Aswaja, MWC NU Denpasar Barat Gelar Workshop Manajemen dan Keaswajaan

Penguatan Aswaja An-nahdliyah sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh pengurus NU di Provinsi Bali, Mulai dari Pengurus Wilayah hingga Majlis Wakil Cabang (MWC). Baru-baru ini di Denpasar terdapat dua acara yang bersamaan, yaitu Madrasah Kader NU Provinsi Bali di gedung PWNU dan Workshop Manajemen MWC NU dan Ranting NU wilayah Denpasar Barat di Hotel Sunda Kelapa Denpasar.

Ketua PWNU Bali, H. Abdul Aziz, S.Pd.I memberikan apresiasi atas terselenggaranya acara Workshop MWC NU Denbar meski sedikit menyayangkan karena harus berbenturan dengan kegiatan MKNU. Kedepan diharapkan semua Jam’iyyah NU agar lebih bersinergi dalam setiap kegiatan sehingga bisa saling mengisi dan saling membantu.

Acara Workshop manajemen NU merupakan ide gagasan dari Pengurus MWC NU Denpasar Barat guna memberikan penguatan pemahaman ASWAJA serta penguatan organisasi baik dari sisi manajemennya maupun kepengurusannya, khususnya di seluruh kepengurusan MWC NU dan Ranting NU Wilayah Denpasar Barat. Acara tersebut berlangsung di Hotel Sunda Kelapa Denpasar Kamis 10/5/2018 mulai pukul 09.00-16.00 Wita.

Workshop tersebut dihadiri sekitar 150 peserta berasal dari MWC NU Denpasar Barat beserta Ranting-rantingnya. Ditambah tamu undangan dari Pimpinan Wilayah NU Provinsi Bali, PCNU Kota Denpasar, MWC NU se-Denpasar, PW Muslimat Provinsi Bali, PC Muslimat Kota Denpasar dan PAC Muslimat se-Kota Denpasar. Sementara narasumber ada dari PBNU yaitu Dr. HM. Mujib Qulyubi, MH (Katib Syuriah PBNU), Ketua PWNU Bali, H. Abd Aziz, S.Pd.I, Rois Syuriah PCNU Denpasar, Drs. KH. Mustofa Al Amin, S.H.I,M.H.I,M.Pd.I dan terakhir ketua PW Ansor Bali, Amron Sudarmanto, S.Pd,M.A.

Sekretaris panitia Workshop, Hakam Al-Khaidar, S.Pd.I, berharap dengan adanya acara ini semua Pengurus NU bisa bersatu saling menguatkan antara pengurus NU khususnya di wilayah Denpasar Barat dan umumnya seluruh Provinsi Bali, mulai dari tingkat Ranting hingga PWNU Bali.

“(dengan acara ini) berharap bisa lebih merapatkan barisan untuk benar-benar faham masalah Organisasi ke-NU-an dan bisa menjadi pengurus yang solid, amanah, kuat ke ASWAJA-annya.” terangnya.

Sementara ketua PWNU Bali memberikan pesan agar sebagai pengurus NU agar di adakan kegiatan-kegiatan yang serupa dengan menitik beratkan pendalaman dan Penguatan Keaswajaan.

“Selalu tanamkan penguatan Aswaja, penguatan organisasi, cinta bangsa dan tanah air serta NKRI harga mati sehingga terwujud “Baldatun Thoyibatun Warobun Ghofuur”.”paparnya. (Red. Hakam/MM)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.