Aula Jernihkan Rekonsiliasi Nasional ala NU

SURABAYA – Dengan mengangkat topik bahasan “Ada Apa dengan Palu Arit”, Majalah Nahdlatul Ulama AULA, tengah mempersiapkan edisi Juni 2016. Mengupas fenomena palu arit yang tak dipahami generasi muda, yang dikenakan dalam atribut-atribut di kaos dan di media sosial. Padahal, simbol yang diidentikan dengan ajaran komunisme, marxisme dan leninisme itu, masih terlarang di bumi Indonesia hingga kini.

Pemimpin Umum Majalah Aula Media Nahdlatul Ulama, Arif Afandi menjelaskan, edisi kali ini hendak menyajikan informasi yang lebih bersifat historis dan pemahaman kekinian dalam merespon persoalan aktual.

aula juni

“Kami ingin menghadirkan sikpa para pemimpin kita di lingkungan NU, juga sikap NU secara utuh terhadap fenomena yang kini muncul di depan publik. Seiring dengan munculnya fenomena palu arit sebagai penanda bangkitkan komunisme atau PKI, sekaligus kami mempertanyakan sikap tegas pemerintah, soal konsep rekonsiliasi nasional,” tutur Arif Afandi, yang dikenal sebagai jurnalis senior di Surabaya.

Penelusuran soal rekonsiliasi nasional, sebagaimana diinginkan eks-anggota PKI dan keluarganya, sesungguhnya secara alamiah sudah dilakukan di kalangan kaum muda NU. “Syarikat Indonesia, demikian nama perkumpulan aktivis sosial kaum muda NU, telah menjejakkan aksinya sejak Gus Dur menjadi Presiden ke-4 RI, menyatakan minta maaf dan mengusulkan agar TAP MPR No XXV/1966 tentang pelarangan ajaran komunisme, marxisme dan leninisme di Indonesia,” kata Arif Afandi, yang juga Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Timur.

Dia berharap, dengan respon NU yang tepat terhadap masalah kebangsaan, akan memberikan peluang yang lebar bagi organisasi Islam terbesar di Indonesia, ini untuk berperan dalam kehidupan masyarakat.

Sumber : PWNU-Jatim

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.