PWNUBALI.OR.ID | Musi Banyuasin – Penguatan media pondok pesantren saat ini gencar dilakukan dengan tujuan untuk mengambangkan syiar pesantran serta menyampaikan informasi pesantren kepada khalayak umum. Tidak sampai disitu, peran dakwah yang strategis ditengah gencaran percepatan teknologi informasi menjadi salah satu tantangan tersendiri untuk pesantren agar tetap eksis dan mendapat tempat di hati masyarakat.
Begitu pula yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Hikmah, Desa Cinta Karya, Kab. Musi Banyuasin, Sumater Selatan, Selasa (29/3) kemarin. Menghadirkan salah satu anggota PW LTN NU Bali, Ahmad Ainul Yaqin, Pihaknya menggelar sharing session penguatan media untuk memberikan gambaran kepada para santri bagaimana mengelola sebuah media sosial menjadi lebih efektif dan bermanfaat.
Materi Sharing Session yang di bawakan oleh pria yang akrab disapa Yaqin adalah bedah Konten PWNU Bali. Alasan bedah konten PWNU Bali karena meningat di Bali sangat erat dengan hubungan antar umat beragama dan hidup dalam harmonisasi keberagaman sehingga layak untuk di jadikan barometer daerah lain.
KH. Amin, pengasuh pondok Al-Hikmah Banyuasin Secara khusus meminta Ahmad Yaqin untuk memberikan pengarahan kepada santrinya, selaras dengan tujuan beliau untuk pengembangan media digital santri PP Al-Hikmah Banyuasin, Sumsel.
Tampak antusiasme dan keceriaan di raut wajah para santri, saat Yaqin memaparkan materinya dengan membeda konten PWNU Bali, baik dari Fanspage, Instagram, Youtube maupun Website.
Yaqin sendiri merasa bangga menjadi bagian dalam pengembangan potensi Santri PP Al-Hikmah. “Semoga apa yang disampaikan bermanfaat baik untuk santri, pesantren, masyarakat dan diri sendiri,” tandasnya.