Tingkatkan Daya Kritis dan Intelektualitas Mahasiswa, BEM ISTNUBA Gelar Kongres Mahasiswa

Dok. Kegiatan kongres Mahasiswa ISTNUBA yang di prakarsai oleh BEM dan DPM ISTNUBA

PWNUBALI.OR.ID | Denpasar – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Institut Sains dan Tekhnologi Nahdlatul Ulama Bali (ISTNUBA). Telah sampai pada masa peralihan kepengurusan baru. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam proses pengkaderisasian, salah satunya dengan adanya “Kongres Mahasiswa”.

Kongres Mahasiswa adalah kegiatan yang diadakan setiap tahun oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) jelang masa pergantian kepengurusan yang baru. Kongres Tahun ini dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 Februari 2022 bertempat di KAMPUS ISTNUBA.

Bacaan Lainnya

Moch. Rizky selaku Ketua panitia menuturkan bahwa Kongres kali ini mengusung tema “Meningkatkan Loyalitas Mahasiswa ISTNUBA, dengan Toleransi yang Totalitas, Berbudaya, serta Berwawasan”. Tema ini bermaksud untuk menonjolkan sisi bahwa ISTNUBA adalah perguruan tinggi NU yang totalitas terhadap toleransi, karena mahasiswa ISTNUBA terdiri dari lintas agama.

Dok. Kegiatan kongres Mahasiswa ISTNUBA yang di prakarsai oleh BEM dan DPM ISTNUBA

“Saya selaku ketua panitia kongres, saya ingin melaporkan kegiatan kongres BEM dan DPM pesertanya hanya 48, yang merupakan 4 delegasi dari setiap prodi agar protokol kesehatan tetap berjalan semestinya,” jelasnya.

Maulana Ibnu Zaman selaku Presiden BEM juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kongres ini sebagai ajang pemersatu, meningkatkan daya kritis dan intelektualitas, hingga melahirkan para pemimpin baru di Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan BEM.

“Penghujung program dari kegiatan BEM. Kongres bukan semata-mata pergantian kepengurusan lama ke kepengurusan baru. Kongres bagaimana sebuah aturan akan di bentuk. Bagaimana aturan akan di cetuskan. Bagaimana revolusi dari pergerakan sistem Istnuba bisa menjadi lebih melesat lagi ,” paparnya.

Moh. Fawaid, S.Ag., M.Pd.I. mewakili jajaran rektor juga memberikan sambutannya sekaligus membuka acara kongres.

“Kami selaku wakil jajaran rektorat banyak menyampaikan terimakasih kepada BEM. Dari awal saya sudah tau semangatnya ketua bem dan panitia yng awalnya ingin mengadakan besar-besaran di hotel, namun terbentur dengan surat edaran dari gubernur untuk tidak berkumpul di tempat yang bersifat umum sehingga apapun yang terjadi pada kesempatan hari ini dengan takdir Allah kita ditakdirkan bisa berkumpul di tempat yang sederhana namun penuh barokah ini.”

“Namun inilah kemampuan teman-teman panitia pelaksana sehingga apapun yg terjadi acara ini dapat terlaksana dan sukses walaupun di tempat yg sederhana ini. Dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim maka kongres resmi di buka.” ,sambungnya saat membuka acara kongres secara resmi.

Dok. Kegiatan kongres Mahasiswa ISTNUBA yang di prakarsai oleh BEM dan DPM ISTNUBA

Setelah rektor memberikan sambutannya. Acara selanjutnya adalah penyerahan cendramata dari BEM kepada donatur INTI Bali yaitu Bapak Sudiarta Indrajaya dan Bapak Miftahul Rohman.

Bapak Sudiarta Indrajaya juga memberikan apresiasi tentang tema yang di usung pada kongres kali ini, “Saya sangat tertarik dengan tema hari ini bagaimana meningkatkan Loyalitas BEM ini dengan loyalitas toleransi yang luar biasa kemudian wawasan kebangsaan dan berbudaya.”

Selain itu beliau juga teringat tentang kata-kata dari Ketua PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA pernah berkata “Jika seseorang di republik ini beragama harus berlandaskan budaya, ini sangat tepat ketika mahasiswa mengambil sikap seperti ini. Kita semakin yakin Indonesia akan menjadi negara besar dan seseorang akan meningkatkan keimanannya namun harus berlandaskan Nasionalisme pernyataan itu diterjemahkan dengan sangat tepat. Bali dikenal sebagai pulau yg penuh toleransi, berbudaya dan penuh dengan cinta.

Acara kongres berlangsung selama 2 hari yakni tanggal 19 dan 20 Februari 2022. Dikarenakan COVID-19 maka kongres kali ini hanya dihadiri oleh 48 peserta. Adapun mahasiswa yang hadir dalam kongres itu adalah delegasi atau perwakilan dari masing-masing program studi (PRODI). Protokol kesehatan yang ketat juga diterapkan dalam kegiatan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.