pwnubali.or.id – Dari Abi Said Al-Khudri diriwayatkan, bahwa suatu hari Nabi Saw. ke tempat shalat, beliau melihat orang-orang sedang asyik berbincang-bincang, lalu Beliau bersabda “Andaikata kalian banyak mengingat “pemutus kenikmatan” niscaya kalian tidak banyak berbicara seperti ini, seringlah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian.”
Hadits di atas disampaikan oleh H. Yunus Naim dalam kajian rutin kitab Ushfuriyah di gedung PWNU Bali, Selasa (9/3/2021).
Dalam kajian rutin yang diikuti para anggota Ansor Banser Bali ini H Yunus Naim menyampaikan bahwa alam kubur berkata dengan 6 kalimat; Aku adalah rumah keterasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah kesedihan, aku adalah rumah tanah dan aku adalah rumah cacing/ulat.
Apabila seorang hamba mu`min dimakamkan, kubur berkata kepadanya; Selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau telah kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan kepadamu.
Lalu kubur diluaskan baginya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga.
Dan apabila hamba keji atau kafir dikubur, kubur berkata padanya; Tidak ada selamat datang, ingatlah bahwa sesungguhnya engkau adalah orang yang melintas di atas punggungku yang paling aku benci, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan engkau telah kembali kepadaku, engkau akan melihat apa yang akan aku lakukan kepadamu.
Lalu kubur menghimpitnya hingga tulang-tulangnya melesat tidak karu-karuan.
قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم إنما القبر روضة من رياض الجنة أو حفرة من حفر النيران.
Abu Sa’id berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya kubur adalah salah satu taman dari taman-taman surga atau salah satu jurang dari jurang-jurang neraka”
Penulis : Mohammad Agus Nisfu Sya’ban