Siti Khosinah; Pahlawan Terbaik

Denpasar, PWNU Bali
Upaya LTN NU Bali menyampaikan dakwah tidak terhenti pada teks-teks ceramah saja. Tetapi juga butuh pada bait-bait untuk menyampaikan dakwah. Sebagimana Bapak H. Saefudin menyampaikan dalam ceramahnya, bahwa para Wali Songo dulu menyampaikan dakwah Islam dengan pewayangan. Bahkan penampilan pewayangannya di dalam masjid. Menurut Pak H. Saefudin, kita bisa saja bermain musik di dalam masjid yang isinya menyampaikan dakwah Islam. Hanya saja, tidak semua masjid menerima alat-alat musik seperti gitar atau drum dimainkan di dalam masjid.

Dari apa yang disampaikan oleh Bapak Saefudin, Ketua LTN NU yang mendengarkan merasa diapresiasi oleh ceramah beliau, karena dakwah yang dilakukan oleh LTN NU Bali tidak hanya dengan ceramah tetapi juga penampilan puisi yang juga diiringi dengan musik instrumen. Puisi pertama dibacakan oleh Siti Khosinah Mahasiswi STAI Denpasar Bali.

Puisi yang dibaca oleh Siti Khosinah merupakan buah karya Chairil Anwar dengan judul “Pahlawan Terbaik”. Berikut teks lengkapnya.

Pahlawan Terbaik
Karya: Chairil Anwar

Salam pahlawan besar!
Pahlawan pemberani!
Kami memuji Engkau pahlawan!

Aku budakmu
Sepatutnya jatuh
Memberikan lutut
Dalam ibadah kepadamu
Pahlawan!

Sekarang kau penyelamat dunia kita
Yang terbungkus jubah klasik
Dan apakah itu mengalir seperti darah memerah
Dalam pertempuran yang berkecamuk di bidang lumpur?

Oh, pahlawan ceritakan ketenaranmu
Apakah ular menggeliat dalam pertempuranmu?
Apakah kamu menembus jantung naga
Pahlawan pemberani; mainkan peranmu

Ketika tirani dibunuh dalam perjuanganmu
Pada tanah yang gemetar karena pertempuran itu?
Dan apakah kamu mendatuk jahat?
Menjadi limbah bagi para pelayan iblis?

Oh pahlawan gagah berani, apakah pedangmu
Bersinar dari usaha mendalami keberanian?
Pedangmu oh pahlawan, memicu kilatan petir
Dari pengisian baja untuk memberikan petunjuk terang

Sepertinya aku jatuh
Dalam memerah malu
Aku berbicara kepada aku

Cermin ini membantu untuk berfantasi
Bahwa aku menjadi pahlawan duniawi yang bijaksana
Tapi lemah lembut dan ringan adalah diriku
Pahlawan sia-sia; penipu yang tak terkendali.

Zaman sekarang banyak anak-anak yang bermain game online. Seolah-olah mereka benar-benar telah menjadi pahlawan dalam dunia khayalan tersebut. Ini memang fenomena yang terjadi saat ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.